Ads 468x60px

Labels

Kamis, 13 Desember 2012

Tempe kemul, makanan khas Wonosobo yang terancam punah





Membumbung tingginya harga kedelai di pasaran menyebabkan ratusan perajin makanan khas Wonosobo yang sering disebut 'tempe kemul' terancam gulung tikar. Padahal, keberadaan makanan itu sudah menjadi ikon kota berhawa dingin yang terletak di dataran tinggi Gunung Dieng, Jawa Tengah ini.

Tuminah (34) salah satu perajin tempe kemul mengaku saat ini para perajin hanya bisa mengurangi ukuran tempe untuk dapat bertahan seiring naiknya harga kedelai. Pasalnya, perajin tidak mau mengambil resiko dengan menaikkan harga tempe kemul, khawatir tidak laku dipasaran yang rata-rata pembelinya adalah kelas menengah ke bawah.

"Saat ini harga tempe kemul sekitar Rp 600 per buah dan tidak mungkin dinaikkan lagi. Karena makanan itu merupakan konsumsi masyarakat menengah ke bawah," tuturnya, Jumat (27/7).

Tuminah khawatir jika kondisi harga kedelai masih saja tinggi maka bisa dipastikan makanan khas Wonosobo itu akan berangsur punah. Akibatnya, ratusan perajin tempe kemul akan gulung tikar dan kehilangan mata pencaharian.

"Tempe kemul itu sudah sangat melekat di hati masyarakat Wonosobo dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan," pungkasnya.


http://www.merdeka.com/peristiwa/tempe-kemul-makanan-khas-wonosobo-yang-terancam-punah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample Text